0

Puisi Terindah

Posted by admin on 3:00 AM in

Detik berlalu lagi dalam hidup 
dan kini waktu dengan pasti mengulang semuanya kembali. 
Tidak sepenuhnya sama,
kini bertambah riwayatmu di ceritakan takdir pada dunia, 
dan berkurang sisa warnamu membagi ceria pada kehidupan.

Sekarang langkahmu berada lebih tinggi pada tangga kedewasaan. 
Lebih jauh menjangkaukan pandanganmu kedepan. 
Lebih kokoh kakimu diantara deru badai. 
Karena perjalanan jauh mu telah menyelimutinya dengan kebijakan keberadaan mu,
yang walau memang tidak selalu bergemerlap, 
namun tidak juga yang remang menikammu hingga melunglai. 
Walau tak selamanya nampak sendau ceria, 
namun tidak juga terhalang sedan kesedihan.

Kini tersenyum dalam syukur, 
berair mata dalam haru. Membalut doa, 
agar tangan Sang Esa selalu menjaga dan menuntun asamu. 
Dan memperbolehkan mu kembali mengulangnya. 
Namun jangan mengangkuh hatimu saat menatap jauh tapak yang terukir mengikuti, 
karena belum sepenggal pun tujuanmu terajut. 
Malahan inilah saat yang tepat bagimu melepas kebodohan masa naïf mu, 
meninggalkan sekarang sebelum kelak membebani ayunan keyakinanmu pada kala.

Dan perlahan menguning tintamu dalam lembar-lembar baru, 
yang ku harap kau tuturkan dalam sopan bahasa jiwamu. 
Karena jika semuanya berulang, 
kau akan menuainya dengan ingatan dan perasaan lega yang membanggakan.

Kini cukup mengungkap desah hati. 
Aku tak akan memberimu sepatah selamat atas semua itu. 
Karena setiap kata dan laku ku yang sebisa mungkin kau tangkap, adalah kebahagiaan dan syukur mulut hatiku, atas keberhasilanmu menempuh satu tahun lagi kehidupan.


Semarang, 11 Oktober 2007
                                                                 

Copyright © 2009 Just For My Self All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.